Rating 4.5 / 5. Total vote: 2

Belum ada vote, silahkan anda yang pertama!

Diupload oleh Alex Wienarto
Diperbaharui tanggal

Bisikan Iblis

PENDEKAR TANPA NAMA EPISODE 02:

BISIKAN IBLIS (1971)
Karya : Ganes TH

Disela aktivitas beliau menciptakan “karya2 besar dan monumental” dgn jumlah jilid dan halaman yg banyak, maka utk relaxasi Sang Maestro terkadang membuat fragmen2 kecil semacam cerpen setebal 2 jilid (128 halaman) saja. Diantaranya adalah BISIKAN IBLIS yg merupakan Dwilogi dari fragmen terdahulu yakni Runtuhnya Siluman Srigala Putih. Meskipun benang merah yg menghubungkan kedua kisah tsb amatlah tipis, yakni sekedar sedikit kilas balik bhw sang tokoh utama yg diberi nama Kemis oleh juragannya ini ternyata adalah pemuda tanpa nama yg juga jadi peran utama dlm Siluman Srigala Putih dulu.

Sedianya konon kisah ini oleh Pak Ganes TH akan dijadikan trilogi dgn 1 judul lagi yakni “Senja Berdarah di Gunung Ciomas” namun sayangnya judul terakhir ini tidak sempat dibuat oleh beliau, jadi baru sebatas halaman iklan sbgmana sering beliau lampirkan pd halaman terakhir komik2 beliau (lihat foto terlampir).

Berbeda dgn “karya2 besar” beliau spt Tuan Tanah Kedawung, Krakatau, Taufan dll yg kerap mengandung drama penuh misteri yg baru terungkap di akhir kisah, maka Bisikan Iblis mempunyai alur kisah yg amat sederhana. Mirip sebuah film full action yg tdk perlu ditonton dgn kernyitan dahi dan membuat kita berpikir keras, melainkan cukup kita menonton adegan baku hantam dan puncratan darah yg ada di dalamnya.

Sejak awal saya membaca dulu (1971) saya sdh menerka bhw utk Bisikan Iblis, Pak Ganes banyak terinspirasi oleh film2 western/Cowboy Amerika atau Italia yg banyak menguasai bioskop2 kita pd masa itu. Hal ini terlihat sejak awal kisah yg beliau mulai di sebuah kedai, di sebuah desa yg sedang dilanda musim kering dan gersang. Kemudian juga dari kisah pembunuh bayaran yg mengejar targetnya utk mendapatkan hadiah (semacam ‘ bounty hunter’). Tak ketinggalan pula duel satu lawan satu menggunakan pistol untuk menentukan siapa yg bertahan utk hidup dan melanjutkan petualangan setelah berhasil membuat lawannya terkapar berkalang tanah.

Synopsis :

Raden Tirta, pemilik lahan pertanian dan peternakan yg baik hati, sedang mencari pekerja utk membantu di lahan pertaniannya. Dia lebih memilih si Kemis, pemuda yg sabar dan rendah hati daripada si Badar yg arogan. Badar yg sakit hati melamar ke Tuan Tanah yg sdh lama mengincar lahan milik Tirta, yakni Raden Sarbini. Sesampai di rumah Tirta, Kemis diperkenalkan dgn Yati, istri Tirta, yg konon amat mirip dgn almarhumah istri Kemis yg telah tewas di tangan murid Siluman Srigala Putih yg membalas dendam atas kematian gurunya. (Karena ternyata Kemis adalah pemuda tanpa nama yg berhasil mengalahkan Siluman Srigala Putih dlm kisah Runtuhnya Siluman Srigala Putih). Selain Kemis, Tirta sdh merekrut juga seorang karyawan lain bernama Kohir.

Dlm rangka memaksa Tirta utk menjual tanahnya, Sarbini menyuruh Badar menculik Yati. Tirta pun datang ke tempat Sarbini untuk menyelamatkan istrinya. Namun Yati bunuh diri utk mempertahankan kehormatannya karena nyaris diperkosa oleh Badar. Tirta yg kalap mencoba melawan akhirnya tewas pula. Mayat keduanya dibuang begitu saja oleh Badar dkk di lahan pertanian milik Tirta sendiri. Kemis menjadi murka. Ia mengasah kembali golok yg sdh lama tdk digunakannya utk membunuh demi menepati janjinya di depan istri tercinta yg tengah sekarat. Selanjutnya ia menunggu kedatangan Sarbini dgn para begundalnya yg ia yakin pasti akan datang utk merebut lahan pertanian itu.

Kemis membantai habis Sarbini dan anakbuahnya tanpa sisa dibantu Kohir. Tapi selesai urusan tsb, Kohir pun bermaksud membunuh Kemis krn ternyata Kumpeni menyediakan hadiah besar bagi siapa saja yg bisa menangkap atau membunuhnya. Utk itu Kohir menyandera Idah, putri Raden Tirta yg masih balita. Namun akhirnya Kemis berhasil membunuh Kohir dan menyelamatkan Idah lalu mengajaknya pergi mengembara setelah terlebih dahulu melepaskan kerbau2 milik Tirta dari kandangnya agar mereka bisa mencari rumput sendiri. Ceritapun tamat sampai disitu.

 

Karya

Serial

Penerbit

Genre

Kondisi

05 - Sedang

Kemasan

Cetakan

C1 - Cetakan Pertama

ISBN

Tidak Ada

Ijin Terbit Tahun

1971

Jilid

1 and 2