REO MANUSIA SRIGALA EPISODE 02:
Kisah Reo ini bagi saya semakin “ke-kanak2an” penuh fantasi dan dongeng, tapi tetap kurang cocok buat anak2 krn banyak memuat adegan “ber-darah2”. Ada ular raksasa yg saking tuanya hingga jadi sebuah “pulau”, mirip kisah Sinbad si Pelaut. Ada pula Naga Komodo yg direkayasa jadi “naga api”. Shg meski secara geografis pulaunya ada di NTT, namun kisah yg dibuat tidak berdasarkan realitas ataupun legenda rakyat setempat, melainkan “full” hasil imajinasi Sang Maestro.
Synopsis :
Reo dan Bula yg sdg berada di hutan, tiba2 didatangi Nurzah yg menyampaikan bhw ayah ibu mereka diserang sekelompok orang dan terpapar racun yg disebarkan oleh seorang brahmana India bernama Madrasgupta Singh. Setiba mereka di rumah, dgn enteng Si Raja Racun dari Himalaya itu berkata bhw bila Reo ingin ortunya selamat, ia hrs mencari extract darah Naga Api yg hidup di sebuah pulau yg disbut Pulau di Tengah Gelombang. Celakanya Reo hrs mencari sendiri dimana letak pulau itu dlm waktu paling lambat sebulan. Mk tanpa buang wktu, Reo mengajak Bula pergi utk mencari pulau habitat satwa prasejarah tsb.
Rintangan pertama dtg dari Gopal Mahipur, anakbuah Madrasgupta. Tapi begitu tahu ia pun ikut terpapar racun itu dari Reo, Gopal sadar tlh dijebak oleh Bossnya sendiri. Maka iapun berbalik menemani Reo sama2 mencari obat penawar racun tsb. Hambatan selanjutnya dari seorang wanita penganut ilmu hitam yg gemar melahap bayi2 yg baru lahir demi untuk mempertahankan kecantikannya. Sialnya, setlh menolong warga desa dgn membunuh sang dukun serta mengembalikan bayi yg diculiknya, Gopal malah dikira sbg setan penghisap darah bayi krn penampilannya yg mirip mayat hidup. Akibatnya mereka bertiga jadi buronan orang desa sampai ke pantai.
Untuk menghadang para pengejarnya, Gopal membakar hutan di pantai. Tapi ternyata hutan itu tumbuh di tubuh ular super raksasa yg sdh puluhan tahun bertapa shg mirip pulau. Akibat kepanasan, ular raksasa pun mengamuk shg terjadi gelombang laut yang dahsyat serta menghanyutkan segala yg ada diatasnya ke laut lepas termasuk 3 sekawan Reo, Bula dan Gopal. Ber-hari2 mereka terombang-ambing di laut Flores shg terpaksa berburu hiu sebagai sumber makanan utk bertahan hidup.
Beruntung di tengah samodra mereka jumpa sebuah “kapal hantu” yg sdh ditinggalkan para awak kapal dan penumpangnya. Hanya ada seorang saudagar Bugis bernama Andi Torang (AT) masih tertinggal di kapal itu. Dia pemilik kapal tsb. Dia bersama Marisa, putrinya, pergi berlayar utk mencari harta karun, dgn panduan peta yg diwariskan oleh kakek Marisa. Namun terjadi penghianatan oleh seorang awak kapal yg coba mencuri peta harta, namun kepergok dan nekad terjun ke laut. Ia ditolong oleh bajak laut Zamboanga bernama Zamora, dan buka mulut ttg adanya peta harta tsb. Akibatnya kapal AT dibajak oleh Zamora. Tapi AT menolak memberitahu dimana ia sembunyikan peta itu, shg ia dihajar sampai pingsan dan ditinggalkan sendirian di kapal. Marisa dan para awak kapal ditawan oleh Zamora, yg yakin bhw gadis itu bisa dijadikan sbg penunjuk jalan ke lokasi harta krn pernah melihat peta harta tsb.
Mereka berempat melanjutkan pelayaran dgn menggunakan kapal milik AT. Tiba di Pulau Komodo, mereka melihat orang2 yang berebut ramuan sakti sudah berkumpul disana. Selain Zamora, ada seorang ‘brahmana’ India bernama Babuji yang juga berambisi memiliki obat itu. Ia dtg dgn menumpang kapal Zamora. Tapi utk itu mereka harus berhadapan dgn King Komodos, saudara seperguruan Babuji yg sudah lama jadi “Raja” di pulau itu. Ia memerintahkan “rakyat komodo”nya menyerang pendatang2 asing tsb. Zamora tewas dikeroyok kawanan satwa melata yg buas itu. Reo cs terpaksa membantu Babuji krn punya kepentingan sama yakni mendptkan obat dewa itu. King Komodos terluka parah akibat serangan Reo dan mati dilahap “rakyatnya” sendiri yg bersifat kanibal.
AT diam2 mencari putrinya dan diajak sama2 menggali harta Karun sesuai yg tertera pd peta. Alangkah kecewa dia waktu menyadari bahwa harta Karun yg dimaksud “hanya” berupa sebotol cairan ramuan. Nyaris ia membanting botol tsb, namun cpt dicegah dan direbut oleh Babuji. Selanjutnya mereka sgr meninggalkan pulau yg semakin mengerikan karena hewan2 komodo sdg pesta pora melahap mayat2 manusia dan bangkai sesamanya.
AT berbaik hati mengantar mereka pulang ke Sumbawa dgn kapalnya. Setiba di Sumbawa, Babuji dan Madrasgupta keponakannya saling berebut ramuan. Melihat ulah kedua ‘brahmana palsu’ itu, Gopal mengajak Reo cepat merebut botol tsb. Botol pecah dan isinya tumpah. Babuji dan Madrasgupta berebut menghirup cairan yg tumpah tsb dgn rakusnya. Sementara Reo menampung secukupnya, sekedar untuk menyelamatkan nyawa ortu dan adiknya. Tapi setiba di rumah, ternyata keluarganya sudah sembuh. Sadarlah Gopal bahwa mereka telah ditipu dan diperalat oleh Madrasgupta demi mendapatkan ramuan yg fungsi sesungguhnya adalah untuk memulihkan keremajaan seseorg. Sdg racun yg mengidap pd dirinya dan keluarga Reo, sembuh sendiri seiring berjalannya waktu.