Rating 5 / 5. Total vote: 2

Belum ada vote, silahkan anda yang pertama!

Diupload oleh Alex Wienarto
Diperbaharui tanggal

SI BUTA DARI GUA HANTU

 

SI BUTA DARI GUA HANTU EPISODE 01:

DIA malang-melintang berpetualang dari ranah Komik, ke Film Layar Lebar lalu ke Sinetron dan konon dlm waktu dekat akan merambah ke Layar Lebar lagi. Dialah… Barda Mandrawata SI BUTA DARI GUA HANTU

Yg selalu jadi perdebatan adalah dari mana Pak Ganes TH memperoleh inspirasi menciptakan karakter pendekar tunanetra ini. Banyak yg mengira beliau terinspirasi Samurai Jepang Zatoichi. Namun beliau sendiri selalu menjelaskan bhw inspirasi menciptakan Si Buta didapat pd saat menonton film koboi/western di bioskop Orion yg sayangnya beliau sendiripun lupa judulnya.

Kesuksesan Si Buta membuat produser film Penas Studio tertarik untuk mengangkat komik tsb ke layar lebar. Maka pd thn 1970 film berjudul Si Buta dari Goa Hantu tayang di bioskop2. Sbg pemeran Barda Mandrawata adalah Ratno Timoer yg di kemudian hari menjadi identik dgn peran Si Buta dlm film2 seri Petualangan SBDGH selanjutnya, Sri Rejeki sbg Marni Dewiyanti, Maruli Sitompul sbg Mata Malaikat (bermain dgn amat meyakinkan shg beliau dinominasikan sbg Best Actor dlm FFI 1971) dan Kusno Sujarwadi sbg Sapu Jagat.

Setelah sukses di bioskop, seiring dgn meredupnya dunia perkomikan lokal Indonesia, thn 1993 SBDGH merambah ke layar kaca dlm bentuk sinetron serial. Kali ini Hadi Leo berperan sbg Barda, HIM Damsyik sbg Mata Malaikat dan Hok Sin sbg Sapu Jagat. Sayang sekali penggarapan cinematographynya kurang maksimal. Akibatnya gaung sinetron tsb kurang terasa.

Berkisah ttg pemuda Barda Mandrawata, putra tunggal Paksi Sakti Indrawatara, ketua Perguruan silat Elang Putih, yg sdh diambang pernikahan dgn kembang desa Eretan bernama Marni Dewiyanti. Namun mala petaka menimpa manakala seorang pengembara buta sakti mandraguna yg menamakan dirinya Si Mata Malaikat membunuh Marni dan ayahnya hanya karena ingin merampas mentimun yg sedang dimakan oleh orang tua itu. Tidak terima desa mereka dikotori oleh tindakan biadab iblis buta itu, murid2 perguruan Elang Putih mencoba membunuhnya. Namun diluar dugaan si Mata Malaikat amat sakti dan dgn sekali gebrakan para jawara desa tsb tewas bersimbah darah. Paksi Sakti Indrawatara yg baru pulang bertapa mencegah Barda yg hendak membalas dendam. Esok dini harinya diam2 sang Paksi Sakti menghadapi sendiri si Mata Malaikat di Lembah Jagat Pangeran, tapi ia roboh ditangan iblis tsb. Sebelum tewas Paksi Sakti sempat menasehati Barda agar jangan sesekali melawan si Mata Malaikat sebelum ia menguasai ilmu membedakan suara untuk menandingi ilmu golok si Mata Malaikat.

Barda menuntut ilmu dan berlatih untuk memecahkan ilmu membedakan suara di Air Terjun Gua Hantu yg terletak di lereng Gunung Karang. Setelah 3 tahun berlatih, ia berhasil memecahkan rahasia ilmu tsb namun utk itu ia harus rela membutakan dirinya. Setelah nekad membutakan kedua matanya shg dikenal dgn julukan seram Si Buta dari Gua Hantu, Barda kembali ke desa untuk menantang MM bertarung di Lembah Jagat Pangeran. MM berhasil dikalahkan. Dendamnya pun terbalas sudah atas kematian ayah dan kekasihnya. Namun diluar dugaan, baru saja menyelesaikan pertarungan dgn MM, tiba2 Barda diserang oleh seorang gundul berkaki satu yg menamakan diri Si Sapujagat. Akibat serangan mendadak itu, Barda terjatuh ke dlm jurang…

Untunglah ia terdampar di pintu sebuah gua yg terletak di dinding jurang. Baru memasuki gua, ia diserang seekor ular raksasa. Terjadilah pertarungan melawan ular raksasa yg berakhir dgn matinya hewan melata tsb. Di dlm gua, Barda menemukan prasasti berupa relief-relief pd dinding gua berisikan ilmu menembus ruang dan waktu. Ber-tahun2 ia melatih ilmu tsb. Iapun mengganti pakaiannya yg koyak2 dgn kulit ular raksasa. Dagingnya dikeringkan untuk bekal makanan selama bermukim di dlm gua tsb. Setelah menguasai ilmu tsb Barda keluar dari gua, utk kembali ke dunia ramai. Di perjalanan ia masih sempat menyelamatkan seekor monyet yg nyaris dimangsa harimau. Monyet tsb dijadikan rekan seperjalanan dan diberi nama Wanara.

Setibanya kembali di desa, ia dikejutkan oleh kenyataan bhw Marni kekasihnya ternyata masih hidup karena ditolong oleh seseorang. Terjadilah pertemuan yg mengharukan antara kedua sejoli. Konon Marnipun sdh menikah dgn penolongnya karena sang penolong berhasil memenuhi persyaratan yg diminta Marni sbg mahar pernikahan yakni kepala Si Mata Malaikat. Namun yg paling mengejutkan Barda bhw suami Marni ternyata tak lain drpd Sapujagat yg dgn tindakan pengecut telah membokong Barda shg jatuh ke dalam jurang. Sapujagat yg dilanda api cemburu menantang Barda bertarung. Akhirnya Barda berhasil mengalahkan Sapujagat, tapi tidak membunuhnya karena dlm rahim Marni, Barda mendengar detak jantung janin hasil buah kasihnya dgn laki2 itu. Sapujagat pun bertobat dan berjanji merawat Marni dan anak yg kelak dilahirkannya dgn baik. Sementara itu sbg pengobat rasa patah hatinya, Si Buta meninggalkan desa Eretan serta memulai pengembaraannya mengelilingi Bumi Nusantara.

 

 

 

Karya

Serial

Penerbit

Genre

Kondisi

08 - Bagus

Kemasan

Softcover

Cetakan

C1 - Cetak Ulang Baru

ISBN

Tidak Ada

Ijin Terbit Tahun

2005

Jilid

Info Lainnya

Tanggal Beli

23 February 2006

Harga Beli

Rp. 75.000

Tamat

Ya
Jumlah Buku
1

Isi Lengkap

Ya

Halaman

1

s/d

128

Jenis Kertas

HVS

Catatan

Melalui SBDGH cetak ulang inilah saya mulai berkenalan dengan kerabat2 Pak Ganes TH (putra putrinya, saudara iparnya dan juga kenal dgn Pak Andy Wijaya)

Gallery