SI BUTA DARI GUA HANTU EPISODE 10 :
TRAGEDI LARANTUKA
Merupakan lanjutan dari Kabut Tinombala dan logi ketiga dr trilogi kisah petualangan SBDGH bersama janda Meinar dan putranya Tara. Dikisahkan bahwa setelah melihat kehebatan Barda yg berhasil menemukan obat penangkal Kecubung Biru di rimba Tinombala serta membawa pulang putra dan mertuanya dengan selamat, maka Meinar memutuskan utk minta tolong Pendekar itu menemaninya pulang ke kampung halamannya di desa Larantuka yg terletak di pulau Flores, NTT guna menengok ortunya yg telah lama ia tinggalkan…
Saya baca dalam sejarah bhw sejak thn 1613, Larantuka telah dikuasai oleh Portugis shg menjadi pusat agama Katolik. Dan ketika Bld menjajah Nusantara, misionaris dari Ordo Dominikanes pun diutus kesana. Sebenarnya ini merupakan potensi yg bisa digali oleh Pak Ganes utk menampilkan aspek religius dalam komiknya tsb. Namun saat TL dibuat, beliau tampaknya belum tertarik melakukan hal itu. Beliau baru menyinggung aspek religiusitas dlm komik2 beliau pd dekade berikutnya mulai Bangkitnya si Mata Malaikat (1987), dimana dikisahkan Sapujagat dan Marni dibaptis sbg seorang Nasrani, dan Iblis Pulau Rakata (1988) dimana Barda menyelamatkan anak2 sebuah Panti Asuhan yang berada dibawah asuhan seorang pastor Portugis dari amukan bencana alam gunung berapi…
Dlm TL, Pak Ganes mengangkat isu ekosistem dan lingkungan hidup. Dikisahkan bahwa VOC melakukan penebangan liar thdp pohon2 kayu Cendana yg sangat langka di Gn. Lewotobi, shg kawanan babi hutan yg terganggu habitatnya turun ke desa. Utk mengusir hama babi hutan tsb, Dr. Dumas, seorang dokter bangsa Belanda yg telah lama mengabdi disana, mendatangkan anjing2 pemburu. Hama babi hutan berhasil diatasi namun bencana lain terjadi. Wabah rabies (anjing gila) merebak memakan banyak korban termasuk keluarga Pak Tilongka, ayah Meinar. Belum selesai masalah itu, akibat hutan yg gundul, maka waktu hujan lebat turun, bencana banjir pun melanda desa Larantuka, memaksa Barda bekerja keras menyelamatkan ibu dan anak itu dari berbagai marabahaya yang mengancam mereka…
Dlm kisah ini, tampak sekali bhw Sang Maestro terpengaruh oleh film2 Mandarin bertemakan Vampire dan Dukun Pengusir Setan yg banyak tayang di bioskop2 Indonesia pada masa itu. Kilas balik kisah ttg persaingan dukun Kubir dan dukun Tilla yg sesungguhnya merupakan murid dan guru itu mendominasi isi cerita shg porsinya saya anggap terlampau berlebihan, karena telah menyita hampir 5 jilid dari episode yang secara keseluruhan berjumlah 10 jilid ini. Hal ini menyebabkan cerita menjadi ber-tele2 dan cenderung membosankan…
S y n o p s i s :
Setelah berhasil menemukan obat pemunah racun Kecubung Biru di hutan Tinombala, Barda dimintai tolong oleh Meinar untuk mengantarkan dia dan putranya menjenguk ortunya yg tinggal di Larantuka, Flores. Betapa terkejutnya Meinar setibanya disana, ternyata kampung halamannya yg dulu hijau royo kini berubah menjadi tandus dan gersang. Bahkan dari pembantu setia ayahnya yg bernama Silas ia mendapat informasi bhw ortu dan kakaknya telah meninggal secara tragis akibat terkena wabah rabies (anjing gila) yg tengah melanda desa itu…
Silas yang setia kepada keluarga Pak Tilongka, ayah Meinar, terus berjaga mempertahankan harta warisan sang ayah dari usaha penjarahan oleh Dukun Kubir yang telah banyak menipu keluarga itu. Bhkn sang dukun rela berseteru dgn gurunya sendiri dalam bidang perdukunan yakni Dukun Tilla demi memperebutkan harta tsb. Dukun Tilla berhasil dikalahkan secara memalukan, tapi akibatnya amat fatal, karena ia memiliki adik angkat seorang kepala bajak laut yang amat ditakuti bergelar Brastang si Serigala Bermata Api. Akibat kakak angkatnya dipermalukan, maka Brastang pun datang ke rumah Tilongka untuk menuntut balas…
Perseteruan antara Silas dan Brastang, ditambah perebutan harta oleh 2 orang dukun palsu yg sama2 rakus semakin meruncing di tengah hujan deras dan bencana banjir yang melanda Larantuka. Dalam pertikaian tersebut terungkap sebuah rahasia masa lalu kehidupan Silas yg kelam sbg bajak laut bergelar Cucut Putih dari Laut Arafura yg gemar memperkosa gadis2 desa di setiap pantai yg disatroninya, shg salah satunya menghasilkan Brastang si anak haram. Suatu ketika Brastang dan ibunya menuntut pengakuan dari Silas tapi mereka malah dibuang ke laut. Untunglah Brastang ditolong oleh seorang pertapa sakti bergelar Gondewa si Serigala Berbulu Emas, ayah Tilla. Itulah sebabnya seumur hidupnya Brastang terus berkelana sbg bajak laut pula utk mencari ayahnya guna menuntut balas. Tapi ternyata sang ayah telah pensiun sebagai bajak laut dan menyembunyikan diri dengan menyamar sbg pelayan di keluarga Pak Tilongka….
Akhirnya di tengah bencana banjir yg semakin dahsyat, Barda berhasil mendamaikan ayah dan anak itu, lalu selanjutnya ber-sama2 Meinar dan Tara mereka menyelamatkan diri dari terjangan banjir dengan menumpang kapal laut milik Brastang, berlayar meninggalkan Larantuka yg sudah nyaris tenggelam, kembali menuju Donggala dimana Pak Dongclo telah menanti kepulangan sang cucu dan menantu dengan penuh rasa cemas serta kuatir….