WIRO ANAK RIMBA INDONESIA
Karya kolaborasi : Lie Djoen Liem (cerita) & Kwik Ing Hoo (ilustrasi)
Penerbit : TB Liong, Semarang
Tahun terbit : 1956
Jumlah jilid : 10 jilid @ 32 halaman
Tak diragukan lagi bhw komik ini terinspirasi oleh kisah Tarzan, the Ape Man karya Edgar Rice Bourroughs yang terkenal itu. Apalagi di tahun 50 – 60an tengah tayang film serial Tarzan yg dibintangi oleh Juara Renang Olimpiade, Johnny Weismuller. Maka banyak bermunculan komik bertemakan Tarzanisme/ Rimba-Raya spt : Jakawana, Mala, Marimba, Cempaka dsb. Namun WIRO menjadi istimewa karena ia menerapkan setting cerita yang sdh disesuaikan dgn alam geografi khas Indonesia lengkap dgn : alam, flora dan faunanya…
Hal ini tercermin juga dari judul2 yg ada sbb :
1. Asal usulnya WIRO : mengisahkan ttg latar belakang bgmana Wiro dilahirkan, kecintaan nya kpd binatang dan bersahabat dgn seekor kera yg ia beri nama Kala, hingga ia kabur dari rumah akibat tak tahan siksaan ayah tiri serta keinginan utk menunaikan cita2nya berkelana di rimba raya seperti layaknya tokoh Tarzan yg sering ia baca komiknya…
2. WIRO di rimba Sumatera, mengisahkan ttg pertemuannya yg amat dramatis dgn satwa2 rimba yg kelak menjadi kawan seperjalanan dlm pengembaraannya ke seantero Nusantara. Mereka adalah seekor harimau Sumatera yg diberi nama Tesar, seekor gajah Sumatera yg diberi nama Sambo dan seekor orangutan yg ia beri nama Kongga…
3. WIRO ketemu Dr. Watson, mengisahkan perjumpaan Wiro dgn rombongan expedisi dari American Motion Picture, Dr. Watson dan keponakannya yang ahli Botani, Miss Lana. Mereka tengah melakukan penelitian terhadap kekayaan hayati bumi Nusantara. Wiro diajak oleh Dr. Watson utk ambil bagian dalam rombongan expedisi ilmiah yg tak di-sangka2 membuatnya menjadi kaya raya kelak di kemudian hari itu…
4. WIRO di rimbu Borneo. Dlm episode ini Wiro bertemu suku Dayak yg baik dan menolong mereka dari serangan kawanan orangutan yg menjarah kebun durian mereka serta Dayak primitif yg nyaris membuat Wiro tewas kalau saja tak ditolong Dr. Watson…
5. WIRO sikat bajak laut. Ternyata Wiro bukan cuma berjaya di hutan belantara tapi juga di lautan dgn menyikat habis para perompak laut yg menjarah para nelayan yg hidup di pantai..
6. WIRO kontra Perampok Mutiara, berkisah ttg Wiro menolong pendulang2 mutiara yg dijarah perampok2 dibawah pimpinan Mr. Samson, bandit kulit putih musuh bebuyutan Dr. Watson.
7. WIRO di hutan belukar Celebes, berkisah ttg prlawanan Wiro thdp komplotan Gagak Hitam yg sering menteror penduduk setempat. Disini ada momen menarik dimana Wiro membawa para sahabatnya Tesar, Sambo dan Kongga jalan2 di tengah keramaian kota Makassar shg menjadi tontonan menarik bagi warga disana.
8. WIRO di rimba raya Papua, dimana Wiro menaklukkan kepala suku pedalaman kmudian ber-sama2 berburu cendrawasih, kangguru dan berlomba menunggang burung kasuari.
9.WIRO melawan tentara Jepang, merupakan kelanjutan Wiro di rimba Papua karena disini Wiro menolong suku yg tlh menjadi sahabatnya dari serangan sisa2 tentara Jepang yg sering menjarah ternak mereka. Kisah ini menjadi tragis karna disini Wiro kehilangan kawan2nya Tesar, Kala, Sambo, dan Kongga yg dibunuh oleh tentara2 Dai Nippon yg kejam itu…
10. WIRO kembali ke asalnya adalah akhir dari petualangan Wiro. Karena kehilangan sahabat2 nya dan rindu kpd ibunya, maka Wiro akhirnya memutuskan kembali ke kampung halamannya di Jawa Tengah. Di episode ini ada momen yg cukup menegangkan dimana akibat kapalnya diterpa badai, Wiro jatuh ke laut dan terpaksa bertarung melawan hiu2 ronggeng yg banyak terdapat di perairan laut Arafura…
Komik ini amat layak dikoleksi krn materi cerita nya yg baik dan kualitas lukisan KIH yg cukup detail dalam menggambarkan suasana hutan beserta flora faunanya secara cukup teliti. Mutu lukisan beliau juga konsisten dari jilid 1 hingga 10, tetap terjaga keindahan serta kerapihannya sejak halaman pertama jilid 1 sampai halaman terakhir jilid 10…
Namun ibarat pepatah “tak ada gading yg tak retak” maka kalaupun ada kekurangan komik ini adalah ttg penggambaran kisah Wiro yg berburu babi hutan lalu membagikan daging nya kepada warga kampung sekitar. Ini pernah menimbulkan resistensi dr pembaca beragama Islam, tapi dgn cepat Pak KIH menggantinya dgn hewan rusa. Juga penggambaran adanya beruang salju di puncak Jayawijaya, Papua dlm episode WIRO kembali ke asalnya tentu tidak cocok dgn fakta yg sesungguhnya…