REO MANUSIA SRIGALA EPISODE 04:
Tak dpt disangkal lagi bhw utk kisah Zomba ini Ganes TH terinspirasi dari novel horror fiksi ilmiah karya HG Wells berjudul “The Island of Dr. Moreau” terbitan tahun 1896 dan sdh bbrp kali diangkat ke layar lebar.
Berkisah ttg seorang ilmuwan genius pd zamannya, yg mampu melakukan percobaan dgn mencangkokkan otak seseorang yg sdh meninggal ke tubuh binatang hidup. Maka terciptalah mahluk2 aneh “setengah binatang setengah manusia” karena wujud harfiahnya adalah hewan namun dapat bertindak dan berfikir sebagaimana layaknya manusia.
Akibat datangnya Sailah, mantan istri Zomba bersama suami barunya, Matola, utk merebut putri mereka Nila, yg “diculik” Zomba sejak masih bayi, maka apa yg dikuatirkan oleh Zomba pun terjadi. Mahluk2 ciptaan Zomba menyerang perkampungan utk berebut raga orang2 sehat dan normal sbg wadah “jiwa dan nyawa” mereka.
Selanjutnya akibat hasutan Tomba, orang kepercayaan Zomba yg secara diam2 hendak mengambil alih kendali atas mahluk2 tsb, maka mahluk2 tsb berubah menjadi beringas dan menimbulkan huru-hara di desa. Untunglah Reo dan Bula segera bertindak membereskan Tomba.
Sayang sekali dlm komik karyanya kali ini Pak Ganes TH sudah kurang intens lagi dalam menggarap suasana2 yg mengharukan serta membuat penyelesaian akhir yang terlalu ter-buru2 sehingga menghilangkan klimaks yg seharusnya terbentuk dgn lebih baik. Tampak bhw konflik yg susah payah dibangun dalam kisah setebal 11 jilid ini seakan dipaksakan harus terungkap dan selesai dalam beberapa halaman terakhir saja.
Pak Ganes juga sdh sering keliru menulis nama tokoh2nya, spt Matola yg kadang ditulis sbg Morota dan Marindang. Namun beliau tetap teliti dalam hal studi literatur. Spt dlm hal ilmu pembangkit mayat misalnya, beliau mengambil latar belakang tradisi Toraja (dikisahkan bhw Zomba mendptkan ilmu pembangkit mayat dari Tana Toraja) krn konon disana terdapat tradisi dimana jenazah orang yg sdh meninggal dapat dibangkitkan oleh dukun atau pawang khusus utk berjalan sendiri menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya…
Synopsis :
Reo dan Bula ditemani kawan barunya Gopal Mahipur mendapat tugas dari warga desa Dorokore utk menyelidiki pencurian jenazah yg sering terjadi akhir2 ini. Konon semua itu merupakan ulah seorang bernama ZOMBA. Bermodalkan postur tubuh yg kurus krempeng, Gopal menyamar menjadi mayat hidup yang “dibangkitkan” oleh dukun bernama Tomba yg merupakan anakbuah Zomba, demi agar dpt sampai ke tempat kediaman Zomba. Sepasang suami istri pengembara yg berasal dari Tana Toraja bernama Matola dan Sailah juga ikut ‘mendompleng’ krn berminat utk bertemu dgn Zomba juga. Namun Tomba menghalangi keduanya berjumpa dgn tuannya. Sebaliknya ia menculik Gopal shg Reo dan Bula berusaha mengejar utk menyelamatkan sahabatnya itu.
Dlm pengejaran tsb Reo tiba di suatu wilayah terpencil dan terisolir yg dihuni mahluk2 aneh berujud hewan2 yg dpt berbicara dan bertindak spt manusia. Disana ia berkenalan dan untuk selanjutnya berteman dgn seorang gadis cilik bernama Nila yg ternyata adalah putri kandung Zomba. Gopal yg malang pun telah dijadikan mahluk aneh hasil rekayasa Zomba tsb. Berkat bujukan Reo lewat Nila, maka Zomba bersedia mengembalikan otak Gopal ke tubuhnya yang asli. Namun suasana menjadi kacau karena melihat Gopal berhasil dipulihkan, mahluk2 lain pun ingin dikembalikan jadi manusia normal meskipun untuk itu mereka hrs mencari dulu tubuh manusia2 sehat di-desa2 sekitar…
Suasana kacau ditambah lagi dgn hadirnya Sailah yg ternyata merupakan mantan kekasih Zomba dan ibu kandung Nila, yg datang untuk merebut kembali Nila yg pernah “diculik” oleh Zomba waktu masih bayi. Sedangkan suami baru Sailah yang bernama Matola, dan ternyata merupakan saudara seperguruan Zomba di Toraja dulu, juga punya maksud terselubung, yakni ingin merebut kitab lontar pusaka yang diwariskan oleh guru mereka kepada Zomba. Sailah pun sadar bahwa Zomba terpaksa harus meninggalkannya dalam keadaan hamil dulu akibat fitnah yang dilancarkan oleh Matola sehingga ayah Sailah menyuruh centeng2nya menganiaya dan mengusir Zomba sehingga ia terpaksa lari dari desa….
Sementara itu akibat hasutan Tomba, mahluk2 ciptaan Zomba menyerang desa untuk berebut tubuh2 manusia yg lebih layak digunakan sbg inang tempat “jiwa dan nyawa” mereka tinggal. Ternyata dibalik pengabdiannya kpd Zomba selama ini, Tomba mempunyai niat buruk. Ia ingin balas dendam kpd warga Dorokore yang pernah merebut tanah warisan milik leluhurnya dan mengusir dirinya dari desa bahkan tega menjualnya sbg budak di kamp kerja paksa Kumpeni sampai pada suatu hari ia ditebus dan dibebaskan oleh Zomba…
Akhirnya Reo dan Bula, dibantu oleh “manusia2 hewan” yg sadar telah diperalat oleh Tomba, berhasil membereskan Tomba si penghasut shg situasi kembali menjadi kondusif. Matola yg berhasil merebut kitab lontar pusaka dari tangan Nila pun tewas karena tdk menyadari bhw kitab tsb ternyata beracun. Maka cita2 Nila untuk mempersatukan kembali ayah dan ibunya dapat terlaksana dgn mudah….
Tamat.