DAGELAN PETRUK GARENG : METAMORFOSIS SANG PUNAKAWAN :
Cergam humor karya Indri Soedono ini juga merupakan salah satu cergam serial yg mengisi masa kecil saya di era 1960an. Berisi cergam2 pendek 1 atau 2 halaman berisi tingkah laku konyol dan lucu dari 4 punakawan : Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Peran utamanya adalah duet Petruk dan Gareng, sedangkan Semar dan Bagong hanya muncul sbg peran pembantu. Meskipun dlm Hikayat dunia pewayangan dikisahkan bhw mereka adalah satu keluarga, namun dlm Dagelan Petruk Gareng ini mereka dikisahkan tak ada hubungan kekeluargaan dan diperankan sesuai kebutuhan cerita. Bahkan diceritakan mereka punya anak istri. Seingat saya anak Petruk bernama Patrol sedang kan anak Gareng bernama Garing. Saking populer nya cergam ini, maka dibuat pula spin off/carangannya yakni Keluarga Miring. Dimana Bagong sering ditokohkan sbg Boss dgn istrinya yg sexy dgn rambut disasak bernama Bolang-Baling….
Dlm Wayang Purwa versi Jawa, ke 4 Punakawan ini dikisahkan sbg jelmaan Dewa, khususnya Semar yg merupakan jelmaan dari Sang Hyang Ismaya. Kemudian diciptakan pula putra2nya yakni Bagong alias Cepot, Petruk alias Dewala dan Gareng. Punakawan ini merupakan hasil kreasi para dalang Jawa sbg representasi rakyat jelata untuk mengkritik penguasa pada masa itu. Dgn cara “ndagel” (berseloroh) maka para punakawan sering menyindir majikannya yg merupakan para bangsawan Pandawa. Dlm wayang orang yang pernah saya tonton di Taman Sriwedari Solo, punakawan sering tampil sbg intermeso/jeda diantara satu adegan dgn adegan yg lain. Menurut saya idea yg brilian juga membuat modifikasi para punakawan ini menjadi dagelan yg disesuaikan dgn zaman dan dijadikan sarana untuk kritik sosial pada masa itu….
Dlm perkembangan selanjutnya, maka ceritapun berkembang dgn mengadaptasi kisah2 dari mancanegara spt the Three Musketeers karya Alexander Dumas, atau James Bond yg diplesetkan menjadi James Brot. Ada lagi Detektif Petruk atau bahkan Super Petruk yg merupakan adaptasi dari superhero Superman. Cergamis yang mengerjakannya juga semakin banyak spt misalnya : Leo, Tatang S, Ricky NS dsb. Namun sayang saya tidak terlalu familiar dgn karakter2 adaptasi Petruk Gareng selain hasil kreasi dari Indri S. Apalagi karya Tatang S yg konon suka dipadukan dgn unsur horor, sex dan sejenisnya sesuai selera remaja pada masa itu….