Rating 5 / 5. Total vote: 1

Belum ada vote, silahkan anda yang pertama!

Diupload oleh Alex Wienarto
Diperbaharui tanggal

Jampang Jago Betawi

SI JAMPANG JAGO BETAWI, Jawara Betawi ciptaan ZAIDIN WAHAB yg sdh merambah ke ranah Novel, Komik, Lagu, Lenong dan Film.

Mgkin lebih banyak yg mengenal Si Jampang Jago Betawi sbg tokoh dlm komik karya Ganes TH di tahun 1970an. Namun sesungguhnya Jampang, jawara yg terkenal dgn pameo : “Jampang Jago Betawi, kumis melintang spt tali, Jampang si jago dulu, kumis melintang dada berbulu” ini adalah karakter ciptaan seniman Betawi, ZAIDIN WAHAB, kelahiran Lampung thn 1936. Beliau tlh wafat pd tgl 23 September 2011….

Jampang pd awalnya merupakan cerbung yg dimuat secara rutin setiap hari di harian Pos Kota. Kemudian diangkat ke cergam oleh bbrp komikus spt : Ganes TH, Tati, Tatang S, Emi S dsb, tapi yg terpopuler adalah karya Ganes TH. Kisah perlawanan Jampang thdp Kumpeni juga banyak dipentaskan di panggung pertunjukan Lenong Betawi. Saya sering melihatnya di TVRI thn 1970an. Sedangkan Jampang sebagai lagu langgam Betawi pernah dinyanyikan dgn kocak oleh Benyamin Suaeb dengan lirik “Hai Abang Jampang, terkenal si jago dulu. Dasar Abang Jampang dimane warung ngutang melulu… Suatu kali Abang Jampang ngelawan centeng, centeng kerempeng dilemparin nyangsang di genteng… dst”. Liriknya amat kocak spt lagu2 gambang Kromong Benyamin S pd umumnya.

Jampang juga pernah bbrp kali diangkat ke layar lebar. Tahun 1967 oleh PFN (Perusahaan Film Negara) dibuat film berjudul “Jampang Mencari Naga Hitam” dgn aktor Soekarno M. Noor berperan sbg Jampang. Kemudian tahun 1990an aktor Barry Prima juga pernah didapuk sbg Jampang Jago Betawi dlm film produksi Kanta Indah Film yg jalan ceritanya diambil dari komik karya Ganes TH. Uniknya, Jampang yg di komik terkenal dgn kumis baplangnya, maka di film, baik versi Soekarno M. Noor maupun Barry Prima divisualisasikan klimis tanpa kumis sama sekali…

Synopsis:

Sepeninggal ibunya yg janda, Jampang merasa sebatang kara dan mencoba mengadu nasib di Batavia (Betawi). Hal ini disebabkan ayahnya, Haji Raibun yg memiliki banyak istri, kurang perhatian thdp anak2nya. Di Betawi, Jampang remaja kerap terlibat peristiwa kriminal shg ditahan di penjara Glodok. Disitulah mental fisiknya mulai tertempa karena bertemu dgn Si Banteng murid si Pitung, yg mengajarkan ilmu silat dan banyak menceritakan kepahlawanan si Pitung dlm melawan Kumpeni…

Setelah bebas dari tahanan, Jampang kembali ke desanya dan krn sang ayah sdh wafat, maka ia diangkat anak oleh Haji Manong. Disana ia bertemu lagi dgn Rabin, sobat masa kecilnya dan ber-sama2 melatih pemuda desa dgn ilmu pencak silat utk melawan Kumpeni. Jampang jatuh cinta kpd Sari, namun ayah Sari yg mata duitan lebih suka menikahkan putrinya dgn Mandor Jun yg kaya-raya, meskipun utk itu sang putri hrs jadi istri muda….

Akibat terlibat konfrontasi dgn Mandor Jun, Jampang pun terpaksa hrs meninggalkan desanya. Ia menetap di desa Kalicagak. Disana Jampang jatuh cinta dan menikah dgn Rabiah, putri Ki Jiung yg janda muda. Ada 2 orang yg sakit hati krn pernikahan tsb, yakni si Komar jawara Kalicagak dan Inspektur Frans, kepala opas yang juga sama2 naksir kpd Rabiah. Jampang pun terlibat perselisihan dgn Komar yang berakibat tewasnya istri Komar secara tak sengaja oleh suaminya sendiri. Inspektur Frans mengejar Jampang dan menembaknya shg ia mengira Jampang sdh tewas…

Sepeninggal Jampang, Inspektur Frans pun mencoba memperkosa Rabiah yg tengah hamil tua. Daripada diperkosa, Rabiah memilih bunuh diri. Kematian sang istri membuat Jampang marah. Ia mengajak Rabin menghadang Insp. Frans yg baru pulang dari rumah pacarnya, Giok Hwa dan membunuhnya tanpa ampun.

Tewasnya Insp. Frans membuat Kapiten Simon residen Batavia “kebakaran jenggot” dan memerintahkan kepala opas yg baru, pemuda asal Rangkasbitung bernama Ibnu, untuk mencari dan menghabisi Jampang. Terjadi pertarungan sengit antara Jampang dan Ibnu. Sebelum tewas, terungkap bhw Ibnu adalah adik tiri Jampang sendiri, putra H. Raibun dari istri yg lain. Saking banyaknya istri ayahnya, sehingga Jampang tidak mengenal adiknya satu-persatu…

Akhir kisah, Jampang dan Rabin berpisah utk melanjutkan perjuangan mereka melawan Kumpeni sesuai panggilan jiwanya masing2…

Karya

Serial

Penerbit

Genre

Kondisi

06 - Lumayan

Kemasan

Softcover

Cetakan

C1 - Cetak Ulang Baru

ISBN

979-9928-5-2

Ijin Terbit Tahun

2006

Jilid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, and 10