Rating 5 / 5. Total vote: 1

Belum ada vote, silahkan anda yang pertama!

Diupload oleh Alex Wienarto
Diperbaharui tanggal

LEBAK

“LEBAK, sebuah komik wiracarita (epos) perjuangan rakyat Cheribon melawan penjajahan Jepang, karya Djair Warni.”

 

Selain terkenal dgn komik serial JAKA SEMBUNG dan SI TOLOLnya yg amat melegenda, Djair juga menghasilkan bbrp cerita lepas, diantaranya yg boleh dibilang sbg karya masterpiece/mahakarya beliau yaitu LEBAK (terbit 1970). Lebak yang dipergunakan sbg judul oleh Djair adalah Lebak yg berada di daerah Cirebon, jadi bukan Lebak yg terdpt di wilayah Banten yg menjadi setting latar belakang cerita novel Max Havelaar karya Multatuli. Setting waktunya diambil pada masa penjajahan Jepang hingga ke momen kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Karya ini sering diperbandingkan dgn karya Ganes TH yg berjudul TAUFAN, karena mengambil setting era yg sama. Bila tokoh utama penyintas dari kejaran tentara Kempetai Jepang dlm Taufan bernama Suryadi, maka tokoh dlm kisah Lebak bernama HERMAN, yg beroleh pelajaran ilmu silat dari daratan Tiongkok yakni kuntao dari seorang saudagar Tionghoa peternak babi di Desa Jamblang bernama Babah Liem.

 

Pada tahun 1982 Lebak pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara spesialis film laga Imam Tantowi dan diedarkan dgn menggunakan judul LEBAK MEMBARA, dibintangi oleh aktor laga papan atas pada masa itu, George Rudy alias Tjoan Hien. Film ini digarap dgn spesial efek yg cukup baik pada masanya shg dpt diterima oleh para penggemar film Indonesia saat itu dan boleh dibilang sukses dlm peredarannya.

 

Sinopsis :

 

Kisahnya konon terjadi di Lebak, Cirebon pada thn 1945 tepatnya pada masa2 menjelang akhir penjajahan Jepang. Haji Hamid, seorang tokoh pribumi terkemuka di daerah Lebak, mempunyai 2 orang putra yg amat berbeda sifat. Ridwan sang kakak, seorang penyabar dan taat beribadah sedangkan adiknya Herman berjiwa pemberontak dan amat bandel di sekolah. Terjadi jalinan cinta yg cukup rumit di kalangan anak2 remaja yg masih usia sekolah itu. Di sekolah, Herman ditaksir oleh teman sekelasnya Ningsih, namun Herman yang mengidap Oedipus Complex karena telah ditinggal wafat ibunya sejak masih kecil, malah jatuh cinta pada Narmi yg lbh tua darinya. Meskipun utk itu ia harus bersaing dgn Kadir, putra juragan kerupuk dimana Narmi bekerja. Sedangkan Narmi sendiri lebih tertarik kpd Ridwan yg lebih dewasa serta menganggap Herman sekedar sbg adik belaka…..

 

Jiwa pemberontak Herman mulai tampak sejak menolak untuk menyanyikan lagu Kimigayo dan menghormat menghadap matahari waktu upacara di sekolah. Akibatnya ia dihukum oleh Kempetai Jepang dan ditahan di penjara. Untunglah ayah Herman merupakan orang yg cukup terpandang shg komandan tentara Jepang, Kapten Watanabe bersedia membebaskan Herman. Merasa perlu memiliki ilmu bela diri untuk mempertahankan diri nya setelah babak belur berkelahi dgn Kadir yang hendak memperkosa Narmi serta didorong tekadnya utk melawan tentara Jepang yg kerap menyiksa rakyat Lebak, maka Herman belajar ilmu kuntao kpd Babah Liem, seorang peternak babi dari suku Hokkian di Desa Jamblang. Sbg balas budi, Herman membantu Babah Liem dlm merawat babi2 peliharaan orang Tionghoa yg sdh ia anggap spt orang tuanya sendiri itu…  .

 

Sampai pd suatu hari mala petaka terjadi. Herman terpaksa membunuh 3 orang tentara Jepang yg nyaris memperkosa Narmi. Akibatnya ia menjadi buronan tentara Jepang. Ia terpaksa melarikan diri ke tempat yg jauh dari desanya. Dlm pelariannya itu, Herman sampai di lereng gunung Ciremai di daerah Kuningan. Nyaris ia mati kelaparan dan kehausan kalau saja tak ditolong oleh sekelompok gerilyawan yang merupakan cikal bakal Tentara Rakyat Indonesia dibawah pimpinan Kapten Amir, yg menjadikan lereng Ciremai sbg base camp mereka….

 

Sementara itu di desa, terjadi intimidasi thdp sanak kerabat Herman. Haji Hamid, ayahnya dimasukkan ke penjara. Ridwan ditangkap dan dibuang ke pulau Nusakambangan karena dianggap telah menyembunyikan Herman. Begitu juga dgn Babah Liem. Ia dihukum pancung karena dianggap telah mengajarkan ilmu kuntao yang telah menyebabkan Herman menjadi seorang pemberontak. Kadir pun semakin leluasa mengganggu Narmi. Hingga bencana penyakit kusta melanda desa Lebak. Narmi terjangkit penyakit menular tsb shg Kadir maupun tentara Jepang tak berani mengganggu nya lagi karena takut tertular….

 

Setahun Herman bergabung dgn para gerilyawan dan belajar menggunakan senjata api. Ternyata Kapten Amir dan pasukannya pun sedang mempersiapkan penyerangan ke markas Jepang di Lebak. Pada suatu hari para gerilyawan berhasil menangkap seorang mata2 Jepang yg ternyata tak lain drpd Kadir. Herman minta izin kepada Kapten Amir agar diperbolehkan bertarung satu lawan satu dgn musuh bebuyutannya itu. Hingga Kadir pun tewas di tangan Herman…..

 

Setelah semuanya dipersiapkan dgn matang, dgn petunjuk Herman pasukan gerilyawan berhasil menyerang markas tentara Jepang yg berada di Lebak tsb. Markas tentara Jepang berhasil diduduki, bertepatan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Jepang pun menyerah kepada tentara Sekutu setelah peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki. Kapten Watanabe melakukan harakiri sesuai prinsipnya sbg seorang Bushido yg lbh baik mati bunuh diri drpd menyerah kalah kpd lawan….

 

Djair membuat akhir kisah ini “happy ending”. Ridwan yg berhasil melarikan diri dari penjara di Nusakambangan, tiba kembali dgn selamat di desa Lebak. Ia menikah dengan Narmi dan kemudian berupaya mencarikan pengobatan utk penyakit kusta yg diderita kekasihnya itu. Herman menikah dengan Ningsih, gadis bekas teman sekelas yang mencintainya dengan sungguh2. Ia pun tak lupa membebaskan ayahnya dari penjara. Mereka semua dengan riang gembira menyambut kemerdekaan Indonesia….

 

 

Karya

Serial

Penerbit

Genre

Kondisi

00 - Tak Tahu

Kemasan

Cetakan

Bundel Cetak Ulang

ISBN

Tidak Ada

Ijin Terbit Tahun

1970

Bundel

A and B