Rating 5 / 5. Total vote: 1

Belum ada vote, silahkan anda yang pertama!

Diupload oleh Alex Wienarto
Diperbaharui tanggal

Tuan Tanah Kedawung

PENDEKAR SAMOLO EPISODE 02:

Sepulang merantau ke Borneo demi menunaikan tugas dari Ibu tirinya, yg konon merupakan wasiat sang ayah sebelum wafat agar menengok kebun karet disana, Giran dikejutkan oleh keadaan keluarga besarnya sepeninggal dirinya. Ibu dan adik tirinya, Mirta terusir dari rumah. Ibu tiri buta matanya dan rusak wajahnya sdg Mirta terganggu jiwanya. Lebih kaget lg Giran wktu ibunya mengatakan bhw semua itu akibat ulah Samolo, centeng yg ia anggap setia dan Ratna, istrinya. Kini keduanya menguasai gedung mewah peninggalan sang ayah.

Dgn geram Giran menuju rumah. Ia melihat Ratna tengah menimang seorang anak laki2. Yakinlah ia bhw sang istri tlh berselingkuh dgn centeng tsb. Giran tak peduli penjelasan Ratna bhw balita itu adalah putranya sendiri karena waktu ditinggalkan Ratna sdg hamil muda. Ia malah menyeret Ratna. Samolo yg ternyata juga buta, kewalahan harus menolong Girin yg jatuh ke sungai wkt berusaha mengejar ibunya.

Giran membiarkan istrinya jd bulan2an ibu dan adiknya. Untung Samolo yang sdh berhasil menyelamatkan Girin, datang menolong. Ia mengajak mengungsi ke rumah Nyi Londe, pembantu rmh tangga sang Tuan Tanah di Cengkareng. Giran mengejar ke rumah Nyi Londe. Setiba disana ia mengusir ke 3 orang itu. Nyi Londe meminta Giran mendengarkan cerita tentang rahasia rumah tangga ayahnya yg selama ini tak diketahuinya dan menyerahkan kotak warisan yg menjadi pangkal sengketa.

Ibu Giran wafat pd saat melahirkan Giran. Sang Tuan Tanah menikah lagi dgn Zubaedah yg diam2 sdh punya hubungan intim dgn Kasir Samirun, kasir kepercayaan sang Tuan Tanah. Mirta, anak yg dilahirkan Zubaedah hasil perselingkuhan. Ketika Giran beranjak dewasa, ia disekolahkan ke Betawi. Samolo diminta mendampingi Giran. Itulah siasat Zubaedah untuk menjauhkan keduanya agar ia dan Samirun meracuni sang Tuan Tanah agar mati pelan2.

Suatu hari Giran dipanggil pulang mengambil alih tugas ayahnya. Giran berkenalan dan jatuh cinta dgn Ratna, putri Ki Kewot, salah satu warga miskin yg menyewa lahan sang ayah. Giran berniat menikahi Ratna. Sang ayah yg merasa ajalnya sdh dekat, langsung menyetujui.

Usai pesta pernikahan, Giran memutuskan “berbulan madu” di gubuk reyot mertuanya. Zubaedah dan Samirun membunuh sang Tuan Tanah. Lepas masa berkabung, Zubaedah kembali membuat siasat utk menghabisi anak tirinya. Ia menugaskan Giran menengok kebun karet kakeknya di Borneo. Pdhl diam2 ia memerintahkan seorang pembunuh bayaran bernama Mat Gerong utk membunuh Giran. Tapi Samolo menggagalkan niat jahat itu. Sayang wktu sadar bhw jgn2 perintah si ibu tiri tsb fiktif, Samolo tak sempat menyusul Giran.

Sepeninggal Giran, Ratna hamil. Zubaedah tmenyiksanya supaya keguguran. Tapi Ratna melahirkan dg selamat. Satu hari Samolo disuruh Zubaedah mengirim segerobak kelapa ke Selapanjang. Sadar bahaya yg mengancam Ibu dan anak tsb saat ia pergi, Samolo minta Nyi Londe mengungsikan Ratna dan Girin ke gubuk Ki Kewot berikut kotak wasiatnya. Samirun yang berkomplot dgn Kumpeni, menuduh Samolo mencuri kelapa2 tsb shg ia ditahan. Setelah itu Samirun dan anakbuahnya membunuh Ki Kewot, menculik Ratna serta membakar gubuk Ki Kewot dimana Girin dan Nyi Londe msh berada di dalamnya. Dari penjara, Samolo melihat asap kebakaran dari arah rumah Ki Kewot. Ia mendobrak pintu sel lalu cpt menyelamatkan Londe, Girin dan kotak wasiat.

Selanjutnya Samolo coba membebaskan Ratna yg disekap di rumah Samirun namun gagal. Bhkn kakinya terluka kena lemparan lembing beracun yg dilepaskan oleh seorang pembunuh bayaran bernama Ki Liung. Londe berinisiatif pulang mengambil obat penawar yg ia simpan di kamarnya. Sepeninggal Londe, dtg Ki Liung yg berhasil membutakan kedua mata Samolo dan membawa kabur kotak wasiat. Untunglah Nyi Londe cepat kembali dgn membawa obat. Kaki Samolo berangsur sembuh. Iapun mulai membiasakan diri berlatih silat dgn kondisi mata yg buta.

Setelah merasa siap, Samolopun pergi menuju gedung milik mendiang majikannya yg kini dikuasai manusia2 iblis itu. Di jalan ia berjumpa dgn Ki Liung yg sudah insyaf akan kesalahannya krn merasa ditipu oleh Samirun. Ki Liung juga menjelaskan bhw ia sebenarnya adalah abang sang Tuan Tanah. Tapi karena gemar judi ia bangkrut, istrinyapun kabur shg ia terpaksa menitipkan Londe, putrinya kpd sang adik. Kini sebelum wafat, ia ingin menitipkan putrinya kpd Samolo. Ia menyuruh Samolo lekas pulang ke rumah Londe krn Samirun yg sdh gelap mata tlh membawa Ratna sbg sandera utk merebut dan membunuh Girin.

Maka mengamuklah Samolo dgn dahsyatnya demi membebaskan orang2 yg harus dilindunginya itu. Samirun dan antek2nya dibantai. Lalu Samolo mencari Zubaedah dan Mirta yg sembunyi ketakutan di rumah mewah sang Tuan Tanah. Samolo tak sengaja membutakan mata Zubaedah dan menghajar Mirta dgn tongkat besinya hingga gegar otak.

Usai mendengarkan cerita Nyi Londe, Giran segera mencari anak isterinya. Di perjalanan ia bertemu dgn ibu dan adik tirinya yg sdh sama2 terganggu jiwanya, saling bunuh akibat halusinasi yg mereka alami. Setelah sadar akan semua kekeliruannya, Giran menyusul anak istri yg amat dicintainya dan bersujud di kaki Samolo.

Karya

Serial

Penerbit

Genre

Kondisi

03 - Kurang

Kemasan

Softcover

Cetakan

C1 - Cetak Ulang Baru

ISBN

978-979-16053-4-2

Ijin Terbit Tahun

2007

Jilid

1, 2, 3, 4, 5, 6, and 7