Braja adalah anak tetua Ageung Tambak Dandang yang sejak kecil diasuh dan diberi pelajaran ilmu silat oleh Dewi Lanjar. Sebenarnya Braja mempunyai saudara kembar yang bak belah dipinang dua dengannya yaitu Burasa. Hanya tabiat Burasa yang mau menang sendiri dan takabur membuatnya terjerumus ke dalam hasutan gerombolan Kakek Gero, Ki Duwung, cs.
Sejak bentrokannya dengan pendekar berkedok yang tak lain adalah Kyai Dento, Braja terpental masuk ke jurang di sekitar perguruan Batu Karang. Disini pula rupanya Braja berjodoh dengan ilmu Angin Manik yang menjadi rebutan antara Ki Tumbal, Tohgeni, Eyang Begu, Sanggabuana, Tambak Dandang, Kyai Panca, Kakek Giri, Dewi Lanjar, cs melawan golongan hitam yang dimotori oleh Ki Duwung & Kakek Gero si Hantu Selaksa Racun beserta gerombolannya Nyi Tunjung Hitam, Durata, Patilolo dan Raden Mantra.
Dikemudian hari, setelah menamatkan riwayat Hantu Selaksa Racun, Braja diangkat sebagai Tetua Agung yang berpusat di Gunung Karang. Dari pernikahannya dengan Cendani, lahirlah Anusagelang.