RAHASIA SETAN CATUR
Tahun terbit: 1984 – 1985
Terdaftar No Pol: B.C/ 053/ III/ 85/ Dit Binmas
Sinopsis:
Anusagelang yang mewarisi cincin wasiat perguruan Gunung Sumbing tidak menyadari bahwa Rahasia Cetan Catur tersimpan dalam cincin yg dipakainya tersebut. Imamadi & Roro Inten sepasang pengantin baru dihadang Durata & Tapak Jirah. Keduanya berhasil menawan Roro Inten dan memancing Imamadi ke markas perguruan Alis Putih dimana Jolokerot, Simodondong dan Badur sudah menantinya. Imamadi termakan jebakan dan ditawan untuk memecahkan teka-teki Rahasia Setan Catur. Imamadi tetap bertahan tidak mau membuka rahasia tersebut mengingat persahabatannya dengan Anusagelang. Di saat kritis tersebut, Gelangsari berlari datang memberitahukan pada ayahnya bahwa lokasi tersebut sudah terkurung oleh orang-orang dari Perguruan Gunung Sumbing.
Kemudian pecahlah bentrok dimarkas perguruan Alis Putih. Braja kembali menghadapi Jolokerot. Disaat sudah habis batas kesabaran Braja, Anusagelang mencegah ayahnya untuk menghabisi riwayat Jolokerot. Sementara Durata terpergok oleh Cendani yg menaruh dendam kesumat atas kematian kedua orang tuanya dan menjadi penyebab lumpuhnya Dewi Pulungsari gurunya. Durata menemui ajalnya ditangan Cendani.
Gelangsari diam-diam menghadapi Srikaton yg menaruh dendam terhadapnya. Untung Anusagelang hadir tepat waktu mencegah keduanya saling bunuh. Srikaton pergi berlalu dengan membawa sakit hatinya. Sesudahnya Anusagelang & Gelangsari menuju Perguruan Elang Sakti dimana seluruh tokoh persilatan berkumpul untuk memecahkan Rahasia Setan Catur. Ternyata Anusagelang dapat memecahkannya. Teka-teki Rahasia Catur tersebut. Dan diangkat sebagai Panglima Perang Pantai Utara.
Braja & Cendani kembali menyatroni perguruan Alis Putih di hutan Mentaok. Niatnya jelas meminta keputusan Jolokerot untuk merestui hubungan Anusagelang & Gelangsari yg sudah terlalu lama berkumpul di jurang Gerojogansewu. Jolokerot ternyata sudah jatuh moril setelah melihat bagaimana Badur & para pengawal istimewanya takluk ditangan Braja dan istrinya Cendani. Untunglah kedatangan Anusagelang bersama Gelangsari yg telah memberi pelajaran pada Simodondong & Tapak Jirah sudah menyelesaikan bentrokan tersebut.
Keterangan:
. Photo muka dokumentasi: Nito Djojo.