SETAN CATUR
Tahun Terbit: 1980 – 1981
Terdaftar No Pol: C / 308/ – VII/ SBIN/ 1982
Anusagelang anak dari tetua ageung Braja & Cendani karena kebandelannya secara tidak sengaja terlibat dalam perebutan teka-teki Rahasia Setan Catur di perguruan Gunung Sumbing. Anusagelang menyelamatkan Imamadi raja pengemis Jalulata dari kematiannya akibat pengaruh permainan sesat teka-teki Setan Catur ditambah bisikan rayuan maut Tapak Jirah. Ulah Anusagelang membangkitkan kemarahan Guriang dan memaksanya melanjutkan permainan yg sudah dijalankan oleh Imamadi. Dasar sudah menjadi jodoh Anusagelang, teka-teki permainan Setan Catur itu-pun terpecahkan.
Disaksikan oleh Guriang & Imamadi yg kemudian mengikat persaudaraan dengan Anusagelang, Eyang Panembahan Kalisada mengangkat Anusagelang sebagai Ketua penerus perguruan Guru Sumbing. Sebelum meninggal, Eyang Panembahan Kalisada cincin lambang perguruan & memindahkan seluruh tenaga dalamnya kepada Anusagelang.
Di lain tempat, Braja yg mencari anaknya terlibat bentrokan dengan Eyang Jolokerot bersama ke tiga pengawal utama perguruan Alis Putih dari Hutan Mentaok. Dengan ilmu Angin Manik yg dikuasainya, Braja mempercundangi Eyang Jolokerot. Bersama ketiga pengawalnya Jolokerot kabur sambil melontarkan ancaman pada Braja.
Anusagelang sekali lagi menyelamatkan Imamadi dari penghianatan Jalak & Seruiti yg bersekongkol dengan Bahadur tangan kanan Eyang Jolokerot. Bahadur yg terpergok membunuh keduanya untuk menutupi jejak bentrok dengan Imamadi dan Anusagelang. Bahadur melarikan diri setelah kena hajaran tenaga dalam Anusagelang yang tidak disangkanya.
Imamadi dan Anusagelang kemudian menyatroni jurang Grojogansewu markas perguruan Alis Putih sekaligus tempat persembunyian Dewi Gelangsari, putri Eyang Kesumah Jolokerot yg menawan Srikaton. Gelangsari nyaris membunuh Srikaton jika saja Anusagelang tidak bersedia menggantikan posisi Srikaton sebagai tawanan. Imamadi kemudian pergi membawa Srikaton. Malangnya, karena salah faham, Srikaton kabur dari Imamadi. Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh Tapak Jirah menculik Srikaton dan membawanya ke markas perguruan Alis Putih. Bersamaan dengan itu Eyang Jolokerot yg kalah bertarung dengan Braja mendatangi persembunyian Gelangsari di Grojogansewu.
Akan selamatkah Anusagelang ditangan musuh ayahnya?.
DESKRIPSI:
. Photo Depan : Cetakan Terakhir terbit 12 jilid dalam 18 buku isi 32 halaman dengan 1 – 2 varian cover C1. Sudah dibundel hardcover.
. Photo Gallery 1: Varian cover Cetakan Terakhir seri A – R (12 jilid dalam 18 buku).
. Photo Gallery 2: Varian cover Cetakan Pertama. Tamat dalam 12 buku isi kertas HVS Putih.
Sumber photo: Dokumentasi Pribadi.