Beliau begitu penting dalam dunia komik di Indonesia karena kiprahnya bersama Johnlo dan UP Melodie berhasil membuat “Kebangkitan Komik Indonesia” pertama pada 1 Januari 1954. Buku komik yang bernama Majalah Komik itu berisi 2 komik jagoan wanita yakni Nina Gadis Rimba karya Johnlo dan Sri Asih karya beliau, berhasil mencuri hati para pembacanya. Cetakan pertama 2000 eksemplar dalam beberapa hari langsung ludes dan dicetak ulang. Oplahnya meningkat tajam.
Komik yang biasanya hadir dalam bentuk strip di surat kabar dan majalah, berubah total menjadi buku komik.
Sejak itu setiap tanggal 1 dan 15, UP Melodie di Bandung selalu menerbitkan komik-komik baru dan wilayah edarannya mencakup Nusantara. Tak lama muncullah penerbit Cosmos dan penerbit di Medan yg memproduksi komik-komik Wayang mengekor kesuksesan Melodie.
Karya-karya beliau banyak menginsiprasi anak-anak muda pada jamannya, sebut saja Pak Hasmi atau Mas Nemo dan Pak Mansyur Daman.
Kosasih sepanjang hidupnya sudah menghasilkan buanyaaak karya dan berbagai genre baik Superhero, Wayang, Cerita Rakyat, Silat, Roman, Komedi, Legenda dari tahun 1954 hingga tahun 1980an. Yah 1980an beliau berhenti berkarya bukan karena komik tidak laku atau meredup melainkan tangannya gemetar saat menggambar, gejala seperti penyakit Parkinson namun semangatnya tak pernah padam.
Menjaga kesehatan, kerendahan hati, kreatif, kerja keras, berintegritas tinggi, selalu berpikir positif serta tidak pernah mengeluh itulah yg bisa kami pelajari dari sosok RA Kosasih. Sikap hidup seorang yang pantas dijadikan panutan.